Pencemaran laut merupakan ancaman serius bagi keseimbangan ekosistem di seluruh dunia. Dampak negatif dari pencemaran laut tidak hanya berdampak pada kehidupan laut, tetapi juga berpotensi merusak kehidupan manusia yang bergantung pada ekosistem laut tersebut.
Menurut Dr. David Santoso, seorang pakar lingkungan dari Universitas Indonesia, pencemaran laut dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti limbah industri, limbah domestik, serta limbah pertanian. “Pencemaran laut dapat mengakibatkan berkurangnya populasi hewan laut, kerusakan terumbu karang, serta meningkatnya tingkat kematian ikan dan makhluk laut lainnya,” ujarnya.
Salah satu contoh pencemaran laut yang sering terjadi adalah masuknya limbah plastik ke dalam laut. Menurut Greenpeace Indonesia, sekitar 80% sampah laut yang ada di lautan berasal dari plastik. “Plastik yang masuk ke dalam laut dapat membahayakan hewan laut yang memakan atau terperangkap olehnya, serta merusak ekosistem laut secara keseluruhan,” kata mereka.
Ancaman serius dari pencemaran laut juga diakui oleh Pemerintah Indonesia. Menurut Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo, langkah-langkah perlindungan lingkungan laut harus segera diambil untuk mencegah kerusakan yang lebih parah. “Kita harus bersama-sama menjaga kelestarian laut agar dapat memberikan manfaat yang berkelanjutan bagi kehidupan kita dan generasi mendatang,” ujarnya.
Untuk itu, diperlukan kerjasama dari berbagai pihak untuk mengatasi masalah pencemaran laut ini. Para ahli lingkungan juga menekankan pentingnya edukasi dan kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan laut. Dengan upaya bersama, diharapkan dapat tercipta ekosistem laut yang sehat dan seimbang untuk keberlangsungan kehidupan di bumi ini.